2 December 2024 09:39

Mengapa Al Qur’an Diturunkan Dalam Bahasa Arab?

Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa bahasa Arab menjadi bahasa Al-Quran. Apakah karena Rasulullah lahir di Arab, dan Al-Quran merespons semua kejadian yang terjadi di Arab kala itu?.Yuk kita kaji secara mendalam,kenapa Allah عزوجل menurunkan kitabNya dalam bahasa arab.

Al-Quran adalah kalamullah yang terkandung didalamnya mukjizat  yang agung tiada tanding, salah satu mukjizat Al-Quran adalah dari sisi bahasa yang digunakannya. Ini berarti, cara untuk menarik makna dari pesan-pesan Al-Quran terletak pada pengetahuannya tentang bahasa Arab. Jika kita menelaah kembali periode diturunkannya al qur’an, ternyata keindahan balaghoh(sastra) Al-Quran sendiri mencapai tingkatan yang belum pernah dikenal sebelumnya.Itu artinya, meski kosakata Al-Quran menggunakan bahsa Arab, namun sifat bahasa Arab yang digunakan oleh Al-Quran berbeda dengan sifat bahasa Arab yang digunakan oleh masyarakat Arab kala itu.Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Arab yang di gunakan oleh manusia jelas berbeda dengan bahasa Al-Quran yang memuat kalimat-kalimat ilahi dengan ketelitian dan tingkat keindahan sastranya. Masyarakat Arab, menggunakan bahasa yang tersusun oleh manusia dengan ragam sifat-sifat mereka.Meski pada saat itu masyarakat arab dikenal dengan kemahiran mereka dalam membuat sya’ir, namun kualitas sastra dari sya’ir mereka berbeda-beda sesuai aneka sifat penyairnya, tidak menutup kemungkinan, teridentifikasi kobohongan yang ditolerir dalam kalimat si penyair.

Al-Quran, bukanlah syair, bukanlah kata mutiara, bukan pula puisi melainkan ayat-ayat mulia yang mampu menyentuh kalbu setiap orang yang mendengarnya. Ini terbukti, pada sejarah sahabat Umar bin Khattab ketika memeluk agama Islam. Sebelum Islam, sahabat Umar merupakan seorang yang keras, ditakuti penduduk Arab, dan memusuhi ajaran Rasulullah.Namun dengan perantara keindahan ayat Al-Quran, ia memeluk Islam usai mendengar lantunan adik perempuannya saat membaca Al-Quran surah Thaha ayat 1-5. tidak dipungkiri, sayup-sayup bacaan Al-Quran melelehkan hati sabahat Umar, hingga membanting tekadnya untuk memeluk ajaran Rasulullah. Bahkan hingga masa saat ini, tidak sedikit orang memeluk islam karna tergerak hatinya ketika mendengar kalamullah Al-Quran.

Lebih dalam, seorang pakar bahasa Arab, Ustman Ibnu Jinni mengatakan, bahwa pemilihan huruf kosakata bahasa Arab yang tercantum dalam Al-Quran bukan merupakan suatu kebetulan, melainkan menyimpan kaidah falsafah tersendiri yang unik, luas lagi terperinci. Tata bahasa Arab pun sangat rasional, namun cukup rumit. Misalnya ketika berusaha manafsirkan firman Allah QS. al-A’raf 7: 172,

اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا

“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.”

Ibnu Abbas menjelaskan bahwa jika kata balaa diganti dengan kata na’am maka tidak bisa mewakili daripada persaksian seorang hamba tersebut. Mengapa demikian, karena na’am diperuntukkan untuk jawaban yang membenarkan suatu pertanyaan dari redaksi yang bersifat negatif ataupun positif.

Jika redaksi “Bukankah, aku Tuhan kamu” dijawab dengan na’am maka akan memiliki arti “Benar, Engkau bukan Tuhanku”. Berbeda ketika dijawab dengan kata balaa, kata ini digunakan untuk membenarkan hal positif dan menyangkal redaksi yang bersifat negatif, sebagaimana menyangkal kalimat bukankah, sehingga menjadi “Aku Tuhanmu”, dan jawaban balaa berarti “Iya, Engkau Tuhan kami”.

Di samping itu, kekayaan bahasa Arab dan kedalamannya dalam Al-Quran menjadikan siapapun yang meragukannya tidak mampu menandingi kualitas kebahasaan Al-Quran. Ini merupakan bentuk keistimewaan bahasa Al-Quran. Bahkan Allah sendiri menantang orang-orang kafir untuk membuat tandingan Al qur’an.Sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah  ayat 23.Allah عزوجل berfirman:

وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖ ۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Jika kalian dalam keraguan tentang (Al-Quran) yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad) maka buatlah yang hampir serupa dengannya dan ajaklah siapa pun selain Allah. Kalau memang kalian termasuk orang-orang yang jujur.

Berangkat dari hal diatas,sudah seyogyanya setiap muslim harus belajar bahasa arab untuk memahami al qur’an,hadits, dan seluruh kitab-kitab induk islam yang notabene berbahasa arab.

Jika kamu sudah mengetahui dan memahami alasan Allah عزوجل menurunkan al qur’an dalam bahasa arab,maka apa gerangan yang membuatmu untuk tidak mempelajarinya,atau bahkan malas-malasan dalam mempelajarinya?

Semoga saya,kamu dan kita semua diberikan kemudahan oleh Allah dalam memahami dan menguasai bahasa arab,agar kita bisa memahami islam secara kaffah(universal).

Baarokallahu fiikum

Wallahu a’lam bish shawab.

Akhuukum fillah 

Abdullah El Matroed,Lc.

(Founder & Penulis Buku Bahasa Arab Metode Rumuz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *